Senin, 07 Mei 2012

Profile Duncan Edwards


Duncan Edwards - LEGEND
MANCHESTER UNITED

  Edwards lahir pada 1 Oktober 1936 di sebuah rumah sakit di Malvern Crescent di distrik Woodside, Dudley, pada waktu itu merupakan negara bagian dari Worcestershire. Dia adalah anak pertama dari pasangan Gladstone dan Sarah Anne Edwards dan anak tunggal mereka yang bertahan hidup sampai dewasa, adik perempuannya Carol Anne meninggal pada tahun 1947 pada usia 14 minggu. Edwards masuk sekolah Dasar tahun 1941-1948, kemudian melanjutkannya ke wolverhampton street schools 1948-1952. Pada tahun 1948 staf pemantau pemain muda Manchester united jack O’brien melaporkan pada manager sir matt busby ” pada hari ini saya ingin melihat seorang anak berumur 12 tahun bernama Duncan Edwards dari Dudley”.

Karir

   Edwards mengawali karir di tim muda Manchester united dan memenangkan beberapa trophy seperty FA youth cup pada tahun 1953, pada tahun yang sama dia juga mendapat kesempatan untuk bemain tim senior United melawan Cardiff city, pada saat itu united kalah 4-1, pada pertandingan tersebut ia menciptakan rekor sebagai pemain termuda yang bermain di liga teratas sepakbola dengan usia 16 tahun 185 hari. 

    Karena usia rata-rata pemain united sudah di usia tua sir matt mulai melakukan regenerasi dengan memasukan pemain-pemain muda menyusul Boby Charlton yang sudah masuk tim senior tahun 1951, jadi pada musim selanjutnya Edwards mulai bermain reguler di tim senior bersama Dennis Violet, Jacky blanchflower, tommy taylor dll, rekan-rekannya di tim muda united yang kemudian dikenal dengan nama Busby Babes. Di tim ia biasa bermain di posisi gelandang bertahan, meskipun begitu ia bisa bermain dengan baik diluar posisi aslinya, terkadang ia diposisikan sebagai striker darurat saat tim sedang butuh striker, terkadang ia dimainkan di pusat pertahanan.
”ki-ka: john berry, matt busby, dan Duncan Edwards”:
     Pada musim 1953-1954 Edwards bermain sebanyak 24 pertandingan. Pada musim selanjutnya 1954-1955 ia bermain dalam 36 pertandingan, dan berhasil mencetak enam gol. Karena penampilan impressifnya pada 2 april 1955 ia melakukan debutnya bersama timnas senior malawan skotlandia dikejuaraan British home Championship. 

    Pada pertandingan tersebut ia menciptakan rekor pemain termuda yang bermain untuk timnas inggris pada usia 18 tahun 183 hari, yang bertahan selama 43 tahun sebelum dipecahkan Michael owen pada tahun 1998. Pada musim 1955-1956, meskipun absen selama hampir 2 bulan karena influenza, ia bermain sebanyak 33 pertandingan dan memenangkan liga dengan selisih 11 poin dari blackpool. 

    Musim selanjutnya 1956-1957 ia bemain sebanyak 34 pertandingan dan menggenapkan penampilan ke 100-nya bersama united di usia yang baru 20 tahun. Dan berhasil mempertahankan gelar liga inggris 2 kali berturut-turut, serta berhasil masuk final piala FA tetapi gagal membawa double karena kalah 2-1 melawan Aston Villa. Ia membuat 7 penampilan bersama tim utama United di eropa, termasuk menang melawan Anderlecht 10-0 dan menjadi skor terbesar yang diraih united dipentas eropa hingga sekarang. 

”statistik karir”
for ”statistik karir”
 
     Pada tanggal 1 februari 1958 ia bermain untuk yang terakhir kalinya di liga inggris melawan arsenal, meskipun United menang 5-4 tapi penampilannya banyak dikritik karena ia membuat kesalahan hingga terciptanya gol ke-4 arsenal. Dan 5 hari kemudian ia dimainkan saat melawan Red Star Belgrade dengan skor 3-3, dan membawa united melaju kesemifinal liga champion setelah menang agregat 5-4. Pada laga tersebut ia memainkan laga terakhirnya bersama United sebelum terjadinya tragedi munich.


Kecelakaan Pesawat

      Tanggal 6 februari 1958, sekembalinya dari Belgrade pesawat Elizabethan yang ditumpangi skuad MU sempat delay beberapa jam Karena John Berry kehilangan passportnya. Setelah masalah berry teratasi pesawat kemudian terbang dan menyampatkan transit di munich untuk mengisi ulang bahan bakar. setelah Sempat take off 2 kali tetapi gagal kemudian penumpang diminta turun dan menunggu diruang tunggu saat itu salju sudah cukup banyak dan tidak mungkin dilakukan penerbangan pada hari itu, di ruang tunggu Duncan Edwards sempat mengirim telegram kepada keluarganya bunyinya: “ semua penerbangan dibatalkan, terbang besok”. 

     Beberapa teknisi menyarankan kepada kapten untuk menunda penerbangan semalam untuk mengecek ulang mesin Namun kapten pesawat james thain bersikeras untuk terbang sesuai jadwal, thain percaya meskipun landasan pacu kurang layak ini tidak akan menimbulkan masalah, 15 menit kemudian penumpang dipanggil kembali ke pesawat untuk melanjutkan penerbangan. Beberapa pemain merasakan firasat yang tidak baik dengan kondisi tersebut, terutama Liam Whelan yang sempat terdengar mengatakan: “This may be death, but I'm ready” sesaat sebelum take off, beberapa pemain termasuk Duncan Edwards, Tommy Taylor,Mark Jones, Eddie Colman, dan Frank Swift pindah kebagian belakang, mereka percaya itu lebih aman.



     Yang kemudian terjadi pesawat gagal take off sehingga menerobos pagar bandara dan beberapa rumah warga, pesawat terbelah dan akhirnya terhenti. Edwards sendiri sempat selamat dari kecelakaan tersebut akan tetapi menderita luka sangat parah, Edwards dibawa ke RS Recht der Isar dengan kondisi patah tulang kaki, beberapa tulang rusuk retak, dan ginjal rusak parah. Para dokter berpendapat meskipun Edwards bisa pulih dia tidak akan bisa bermain sepakbola lagi. Dalam kondisinya yang seperti itu ia malah bertanya kepada asisten pelatih jimmy Murphy “ jam berapa kick off melawan Wolves, jimmy? Saya tidak boleh melewatkan pertandingan itu”. 

      Pada 14 februari, kondisinya dilaporkan membaik secara signifikan. Namun 5 hari kemudian kondisinya kembali drop, para dokter dirumah sakit itu kagum dengan perjuangan hidupnya, dengan luka yang demikian parah ia masih bisa bertahan hidup. Setelah perjuangan panjang pada tanggal 21 februari 1958 ia meninggal dunia karena gagal ginjal. Edwards dimakamkan di pemakaman Dudley 5 hari kemudian disamping makam adiknya Carol Anne. Lebih dari 5000 orang berbaris disepanjang jalan untuk menghadiri pemakamannya.


     Di nisannya dituliskan: “hari bersejarah, menyedihkan untuk diingat, tanpa perpisahan dia meninggalkan kita semua”.

Dalam gaya mainnya sir Bobby mengatakan “ secara fisik ia sangat besar, dia kuat dan memiliki kecerdasan dalam sepakbola yang fantastis. Kemampuannya komplit, kaki kanan dan kirinya sama baiknya, begitu juga dengan umpan pendek dan umpan jauhnya dia melakukan semuanya secara naluriah”. Bobby moore mengatakan “ ia seperti batu giblaltar saat bertahan, dan saat menyerang ia maju secara dinamis”. Karena fisiknya yang besar ia mendapat julukan “Big Dunc” dan “ The Tank”.

R.I.P DUNCAN EDWARDS



”patung Duncan Edwards”

Duncans home town, Dudley

Duncan Edwards

Forever Remembered

”makam Edwards”







dialah satu-satunya pemain yang membuatku merasa inferior, dia fantastis dan aku menyayanginya”, “kematiannya adalah tragedi tunggal terbesar dalam sejarah Manchester united dan sepakbola inggris” (Sir Bobby Charlton)

 jika dia masih hidup, Edwards, bukan Bobby moore, yang mengangkat trofi piala dunia 1966 sebagai kapten” (Terry venables)

tidak ada keraguan dalam pikiran saya, bahwa Duncan Edwards merupakan pemain terbesar yang pernah ada di sepakbola, bukan hanya di United atau di Inggris tetapi di dunia. George Best memiliki keistimewaan, begitu juga dengan Pele dan Maradona, tapi dalam pikiran saya Duncan jauh lebih baik secara keseluruhan baik dalam segi Skill dan Ability”(tommy Docherty)

"dia merupakan pemain sepakbola paling komplit yang pernah saya lihat” ( Jimmy Murphy) 

“ ketika saya mendengar Muhammad ali mengklaim bahwa dirinya yang terbaik di dunia saya hanya tersenyum, sebenarnya yang terbaik dari semuanya adalah pemain sepakbola inggris yang bernama Duncan Edwards”( Jimmy murphy)

for ”Duncan Edwards”
” karikatur Duncan Edwards”
Sumber:






Tidak ada komentar: